Resensi Novel “Nayla” Karya Djenar Mahesa Ayu

Novel karya Djenar Mahesa Ayu ini adalah novel lama. Namun, tak ada salahnya jika kita kembali mengingat resensi novel ini. Tokoh utama “Nayla” adalah seorang perempuan muda, yang harus meninggalkan ibunya sejak berumur 13 tahun untuk belajar hidup mandiri. Nayla, demikian nama tokoh utama cerita, mengalami rasa kecewa ketika ia teringat dengan sosok ibunya yang menjebloskan dirinya ke rumah Perwawatan Anak Nakal dan Narkotika. Sejak itu ia menjadi frustrasi. Ia meninggalkan ibunya dan belajar hidup mandiri.

Dalam menjalani kehidupan, Nayla mulai berhadapan dengan berbagai konflik/pertentangan batin, baik pertentangan terhadap dirinya sendiri maupun reaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Di dalam diri tokoh kadang-kadang timbul persepsi negatif tentang makna kehidupan. Dari berbagai fenomena yang dialami oleh tokoh cerita, muncul kekuatan mental dan pemahaman baru tentang cara memaknai kehidupan. Karena terus dirundung berbagai konflik, akhirnya telah menghasilkan perubahan sikap pada sang tokoh cerita. Ia akhirnya larut dalam kehidupan malam, bekerja sebagai penata lampu di sebuah nite club. Apa yang dilakukan oleh Nayla, sang tokoh cerita adalah sebagai bentuk pelarian dari lingkungan keluarga sehingga lama kelamaan ia hanyut dalam lingkungan yang baru yang serba gemerlapan yang kini selalu menghantui hidupnya.

Sejak Nayla berumur 2 tahun ayah dan ibunya bercerai. Kemudian, Nayla dibesarkan oleh ibu. Cara didikan ibu sangat keras dan kejam. Nayla dilarang untuk mencari siapa ayahnya. Namun, diam-diam Nayla menyelidiki dan mencari siapa ayahnya. Pada suatu saat ia bertemu dengan ayahnya yang ternyata telah beristri lagi. Sejak itu, Nayla sering ke tempat ayahnya. Perbuatan ini diketahui oleh ibu. Akibatnya, ibu marah besar kepada Nayla dan mengusirnya. Namun, pertemuan Nayla dengan ayah hanya sebentar. Ayahnya meninggal dunia.

Sejak kematian ayahnya, Nayla sedikit mengalami perubahan. Ia frustrasi dan kecewa, seperti membolos dan suka tertawa-tawa sendiri. Keganjilan ini diketahui oleh ibu tirinya. Kemudian, Nayla dituduh pengguna Narkoba. Dengan akal licik ibu tirinya dan meminta izin dengan ibu kandungnya, Nayla dijebloskan ke rumah Perawatan Anak Nakal dan Narkotika. Nayla tak tahan dengan usaha keras ia bisa kabur dari tempat itu bersama-sama dengan temannya. Nayla tidak pulang ke rumah ia numpang ke tempat temannya. Ia mulai belajar hidup mandiri. Ia mulai pekerjaan apa saja, seperti merampok dan mencuri. Akhirnya, ia dan teman-temannya ditangkap polisi.

Hidup Nayla tidak tentu arah. Ia tidur di terminal. Ia melamar pekerjaan dan diterima sebagai penata lampu di sebuah nite club atau diskotek. Ia mulai belajar hidup mandiri. Menyewa rumah sendiri dan memenuhi keperluan sehari-hari.

Ia bertemu dengan Juli seorang wanita yang bekerja di diskotek, mereka berdua menjalin hubungan layaknya sepasang kekasih, Nayla tidak peduli dengan pandangan orang lain, yang penting ia bahagia disamping Juli, Juli seseorang yang pencemburu ia tidak suka melihat Nayla bersama laki-laki ataupun perempuan lain. Baginya Nayla seseorang yang wajib ia lindungi dan sayangi. Juli memutuskan meninggalkan Nayla karena ia pindah ke Surabaya dan baginya terlalu sakit menajalani cinta jarak jauh, maka ia pilih itu menyerah dengan cinta.
Nayla juga bertemu dengan Ben laki-laki yang sejak pandangan pertama mencintai Nayla, ia bersabar dengan perangai Nayla yang keras. Sampai akhirnya mereka putus karena Ben selingkuh.

Di tempat itu (diskotek) ia mulai mengenal rokok dan minuman. Hidupnya semakin bebas, mulai dari cara berpakaian, berdandan, dan bergaul. Berbagai konflik mulai muncul pada dirinya, baik pertentangan terhadap dirinya sendiri maupun reaksi lingkungan sekitarnya. Misalnya, ia putus dengan pacarnya, berpisah dengan ibunya, teman wanitanya, sampai ia berubah profesi menjadi penulis. Di dalam diri tokoh kadang-kadang timbul persepsi negatif tentang makna kehidupan. Berkat kegigihannya, akhirnya Nayla sukses menjadi pengarang. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...